Aktual

Part 2 : Donna Restiana: Alunan Isyarat, Menyentuh Batas Emosi dan Batin

Muhammad Apandi, Yeki Maulana , Melly Goeslaw, Donna Restiana , Ricky Masteci
Cimahi, Cimahi Aktual — Sebuah pertunjukan teater inklusif bertajuk “Panangan Suminar” berhasil memukau penonton dalam gelaran Seminar Kebudayaan: Teater Dalam Pendidikan Kebudayaan yang diselenggarakan di Gade Space, Jl. Pasar Atas No. 68, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, pada Kamis (9/10/2025).

Pertunjukan ini diprakarsai oleh seniman teater berbakat asal Cimahi, Donna Restiana S.Par atau yang akrab disapa Teh Donna, dan melibatkan delapan anak didiknya yang merupakan penyandang tuli (tuna rungu).

Mereka yang tampil antara lain Muhammad Rifqi Abdul Aziz, Niki Putra Bungsu Anugrah, Hadhitya Yudha Pambudi, Wardhana Muhamad Fajar, Muhammad Yafi Putra, Elinda Handayani, Ziyan Shafi Nurfadlilah Adzkia, dan Siti Martya Darozah.
Dengan busana serba putih, para penampil muda tersebut berhasil menghadirkan ekspresi yang puitis dan sarat makna, menggabungkan keindahan gerak tubuh dengan bahasa isyarat sebagai bentuk komunikasi seni.

Alunan Isyarat
Penampilan dibuka dengan lagu “Kupu-Kupu” ciptaan Melly Goeslaw, yang turut hadir menyaksikan secara langsung pertunjukan tersebut. Lagu Kupu kupu di nyanyikan secara ekspresif oleh Mahisya Ayu , siswa Teater SMP Plus Nurul Aulia  Cimahi. Gerak lembut penuh ekspresi menggambarkan metamorfosis dari keterbatasan menuju kebebasan.

Penampilan berikutnya diiringi lagu “Lihatlah Lebih Dekat” milik Yura Yunita, menghadirkan suasana haru dan refleksi mendalam tentang keindahan yang kerap tersembunyi di balik keterbatasan.
Puncak pertunjukan ditutup dengan lagu “Jiwa yang Bersedih” oleh Ghea Indrawari, yang menimbulkan suasana syahdu dan penuh perenungan.

Pertunjukan Teater yang menjadikan Pengalaman Batin
Ketua Komite Teater Cimahi dari Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), Muhammad Apandi, menyampaikan kekagumannya terhadap karya Teh Donna.

Panangan Suminar bukan hanya pertunjukan seni, tapi cerminan perasaan yang sering tak tersampaikan lewat kata-kata. Alunan isyarat menyentuh batas emosi dan batin,” ujar Kang Apandi dengan mata berkaca-kaca.

Pertunjukan Panangan Suminar dinilai bukan sekadar sajian estetika, melainkan juga simbol inklusivitas dan pembuktian bahwa seni dapat menjadi jembatan komunikasi bagi siapa pun, tanpa terkecuali.
Melalui sentuhan tangan para penampil, pesan tentang keberanian, kesetaraan, dan kekuatan jiwa disampaikan dengan indah dan menggetarkan.

Dengan pementasan ini, Donna Restiana kembali menegaskan dedikasinya terhadap dunia teater dan pendidikan inklusif di Kota Cimahi. Pertunjukan tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton yang hadir — bahwa dalam diam, seni tetap mampu berbicara dengan lantang.


Liputan Lapangan: Virgi Ali
Penulis: Virgi Ali
Editor: Ghaza

0 Komentar

Posting Komentar

Iklan Banner

Pasang Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close