![]() |
Tary Dewanti dan Bunda Ziiban sedang Berbincang Ringan mengenai Buku Karya Annisa Resmana |
Acara bincang dan diskusi buku yang diselenggarakan oleh Koperasi Insan Sastra Indonesia (KISI) bekerja sama dengan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) melalui Komite Literasi Bahasa dan Sastra (Libastra) ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2025.
Suasana dialog terasa hidup ketika Heri Maja Kelana dan Evie Sri Rezeki tampil sebagai pembahas utama. Diskusi menjadi semakin dinamis di bawah panduan Fajar M. Fitrah sebagai moderator yang membawa nuansa akrab dan reflektif dalam setiap pembahasan.
![]() |
DKKC Cimahi Libastra, Koperasi Insan Sastra Indonesia berfoto bersama Annisa , Evie, Ki Sastro , Tari, Heri, Doddi, Ziiban, Dini ,Fajar |
“Dari judulnya saja sudah berani. Aku langsung penasaran, dan ternyata benar, buku ini amazing. Banyak pesan moral yang disampaikan dengan cara yang sangat apik. Buku ini cukup memotret zaman, karena sebagian besar isinya menyuarakan perempuan dan perasaannya. Keren banget,” ujarnya dengan antusias.
![]() |
Tary Dewanti (Mc, Host, Dan Pengembang Seni dan Budaya Kota Cimahi) , DKKC Libastra |
Kegiatan yang dihadiri oleh komunitas sastra dari Cimahi dan Bandung tersebut juga semakin semarak dengan penampilan pembacaan puisi. Salah satunya adalah puisi berjudul “Sajak Gugurnya Resi Bisma”, yang dibawakan ki Sastro dengan pembuka tembang Jawa asmarandana oleh seorang seniman dan budayawan Cimahi, memberikan kesan sakral dan puitis. Sementara itu, Dini Destari, seniman asal Cimahi lainnya, tampil ekspresif dengan puisinya yang berjudul “Negeri Kocak”, mengundang decak kagum para penonton.
Melalui acara ini, karya sastra kembali mendapat tempat terhormat di tengah masyarakat. Semangat untuk membaca dan berdiskusi pun dihidupkan kembali, menjadikan Cimahi sebagai ruang hangat bagi pegiat literasi dan budaya.
Liputan Lapangan: Virgi Ali
Penulis: Virgi Ali
Editor: Ghaza
0 Komentar