![]() |
Braga Week Day masih ramai |
Pantauan di lapangan menunjukkan, sepanjang trotoar Jalan Braga dipenuhi wisatawan yang menikmati suasana kota tua sambil mencicipi berbagai kuliner khas Bandung. Deretan kendaraan bermotor juga tampak terparkir rapi, menandakan tingginya minat pengunjung di malam hari.
Sejarah Jalan Braga
Jalan Braga memiliki sejarah panjang sebagai pusat hiburan dan gaya hidup sejak era kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, kawasan ini dikenal sebagai “Parijs van Java” atau Paris-nya Jawa karena dipenuhi toko-toko mewah, butik, dan kafe bergaya Eropa. Nama Braga sendiri diambil dari sebuah grup teater bernama Toneel Braga, yang kerap menggelar pertunjukan di kawasan tersebut pada masa itu.
Pada masa kejayaannya, Braga menjadi tempat favorit kaum elite Eropa dan kalangan sosialita Hindia Belanda. Hingga kini, nuansa klasik tetap dipertahankan lewat bangunan berarsitektur art deco yang masih berdiri kokoh. Hal ini menjadikan kawasan ini bukan hanya pusat kuliner dan hiburan, tetapi juga ikon warisan sejarah Kota Bandung yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.
Event dan Agenda Rutin di Jalan Braga
![]() |
Salah Turis lokal Jakarta, Niki warga Tangsel. |
- Braga Culinary Night (BCN):Event kuliner yang digelar secara berkala ini menampilkan berbagai jajanan khas Bandung dan kuliner modern, lengkap dengan hiburan musik jalanan yang memeriahkan suasana.
- Pameran Seni dan Kreativitas:Galeri dan komunitas seni di sekitar Braga sering mengadakan pameran lukisan, fotografi, hingga pertunjukan seni jalanan yang memperkaya nuansa budaya kawasan ini.
- Braga Festival:Agenda tahunan yang menampilkan parade seni, musik, dan bazar UMKM. Event ini menjadi magnet wisatawan, sekaligus memperkuat identitas Jalan Braga sebagai pusat seni dan budaya Kota Bandung.
Dengan rangkaian kegiatan tersebut, Braga terus hidup dan berkembang, menjadikannya bukan sekadar jalan bersejarah, tetapi juga ruang interaksi kreatif dan hiburan bagi masyarakat dan wisatawan.
0 Komentar