![]() |
| Lurah Cimahi, Kang Dedi dan Staf Kelurahan Cimahi, Menyambut para Juri , RW 08 Margajaya, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, (9/12/2025). |
Cimahi, Cimahi Aktual — Suasana Kota Cimahi dalam beberapa minggu terakhir terasa berbeda. Di sejumlah sudut kelurahan, terlihat warga saling bahu-membahu, memperbaiki sudut-sudut lingkungan, memilah sampah, hingga memperindah tempat tinggal. Semua bergerak dalam semangat yang sama: menciptakan Cimahi yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
![]() |
| Lurah Cimahi Kang Dedi dan warga menyambut Kedatangan para Juri, RW 07 Margasari, Kelurahan Cimahi, Cimahi Tengah (9/12/2025). |
Gerakan ini menguat melalui Lomba Kinerja Pengelolaan Sampah Antar Kelurahan—sebuah kegiatan yang bukan hanya kompetisi, tetapi ruang kebersamaan untuk mewujudkan visi besar Cimahi Zero to TPA.
Di balik kegiatan ini, ada harapan besar agar budaya mengelola sampah dari sumbernya menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan sekadar program tahunan.
Juri Profesional Hadirkan Penilaian Objektif dan Apresiatif
![]() |
| Siti Yanti, Dini Marlina, Ririn Nur Febriani Sedang memverifikasi dan menilai , Kelurahan Cimahi RW 07 (9/12/2025). |
Tahun ini, proses penilaian menghadirkan empat juri dari berbagai unsur—pemerintah, akademisi, media, hingga praktisi lingkungan:
-
Siti Yanti Abintini, S.H., M.M — PKK Kota Cimahi
-
Dini Marlina, SKM., SST., M.Kes — Akademisi Unjani
-
Ririn Nur Febriani — Media Pikiran Rakyat
-
Dr. Eko Baihaki, M.Si — Praktisi Lingkungan
Dalam kunjungannya, Siti Yanti mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat warga. Baginya, berbagai inovasi warga adalah bukti bahwa kepedulian terhadap bumi semakin tumbuh.
“Semangat warga luar biasa. Meski begitu, semua karya tetap kami nilai secara objektif sesuai kriteria. Harapan kami, kebiasaan ini terus hidup, bukan hanya saat lomba,” ujarnya.
Lurah Cimahi: “Kami Pemimpin, Tapi Juga Mitra Warga”
![]() |
| Eko Baihaki Juri bersama Dedi Suhendar Lurah Cimahi bersama Staf Kelurahan Cimahi (9/12/2025). |
Lurah Cimahi, Dedi Suhendar, S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa berjalan tanpa kolaborasi. Pemerintah hadir bukan sebagai pengendali, melainkan mitra perubahan.
“Dalam komposting, pemilahan organik dan nonorganik, sampai program berbasis bio—semuanya untuk kebutuhan warga dan masa depan lingkungan,” katanya.
Program Saparakanca (Sapa Warga dan Cerita Warga) yang rutin dilakukan setiap Jumat menjadi wujud nyata kedekatan pemerintah dengan masyarakat. Melalui kegiatan ini, lurah dan jajaran turun langsung mendengar, membantu, dan memperkuat gerakan kebersihan di akar rumput.
RW Bergerak, Kesadaran Lingkungan Tumbuh dari Akar
Kelurahan Cimahi memiliki 10 RW dengan karakter dan inovasi masing-masing. Dua di antaranya menjadi contoh inspiratif dalam pemilahan dan pengolahan sampah.
RW 07 – Pendidikan Lingkungan yang Konsisten
Melalui Tim Ompipah, warga rutin mendapatkan penyuluhan pemilahan sampah. Sampah organik bahkan dimanfaatkan sebagai umpan ikan, sehingga tidak menumpuk di TPS.
Setiap bulan, sampah yang telah dipilah ditimbang langsung oleh tim.
Menurut Bu Titin, kader PKK, hasil program BSU selama setahun bahkan bisa dibagikan kepada warga menjelang Ramadan.
RW 08 Margajaya & RW 07 Margasari – Maggot Jadi Solusi Organik
Pemanfaatan maggot sebagai pengurai sampah organik telah menekan volume sampah secara signifikan.
Kasi Sarpras, Rudi Marwansyah, S.Kom., M.Ap, memastikan proses ini berjalan terpantau dan memberi nilai tambah bagi lingkungan.
Inisiatif Kelurahan: Dari Kotak Pilah Sampah hingga Rencana Kolaborasi Lahan Percontohan
Kelurahan Cimahi terus memperkuat gerakan kebersihan melalui berbagai langkah nyata:
-
Penyediaan kotak pilah sampah di tiap titik lingkungan
-
Pengawasan Sapras agar warga membuang sampah sesuai ketentuan
-
Pemanfaatan sampah organik menjadi biopori
-
Rencana kerja sama dengan Dispangtan di RW 01 untuk lahan percontohan
-
Edukasi rutin kepada warga
![]() |
| Program Saparakanca “Sapa Warga dan Cerita Warga Kelurahan Cimahi”, Cimahi Tengah (9/12/2025). |
Targetnya jelas: 60% masalah sampah dapat tertangani di tingkat kelurahan, sehingga tidak menumpuk di TPS maupun TPA.
Lebih dari Sekadar Mengolah Sampah: Ini Gerakan Budaya
Gerakan pengelolaan sampah di Kelurahan Cimahi bukan hanya pekerjaan teknis. Ini adalah budaya baru—budaya memilah, merawat, dan mencintai lingkungan.
Dengan kolaborasi yang hangat antara pemerintah dan warga, Cimahi menunjukkan bahwa perubahan besar lahir dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
Semoga semangat ini terus hidup, membawa keberkahan, dan menginspirasi seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan.
Reportase: Asri Mulyani
Jurnalis: Virgi Ali
Editor: Ghaza





0 Komentar