 |
| Gerbang lengkung khas Tahura dengan hutan pinus di latar belakang—memberikan kesan alami dan menyambut pengunjung dengan suasana hijau sejuk. |
BANDUNG, CimahiAktual.Com – Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ir. H. Juanda di Bandung masih terus dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata alam utama di tahun 2025. Selain dikunjungi untuk liburan dan edukasi, kawasan ini kini juga semakin sering dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan outing dan gathering berbagai komunitas, instansi, serta perusahaan swasta.
Dengan suasana hutan pinus yang sejuk dan alami, Tahura Juanda telah dianggap sebagai tempat ideal untuk kegiatan luar ruangan berskala kecil hingga menengah. Lokasi ini kerap dipilih oleh perusahaan untuk pelaksanaan team building, pelatihan lapangan, maupun acara kebersamaan karyawan.
"Minat terhadap konsep outing berbasis alam semakin tinggi, dan Tahura menjadi salah satu lokasi yang paling banyak dipesan," disampaikan oleh seorang pengelola event lokal yang kerap menangani kegiatan gathering di kawasan tersebut.
 |
| Kegiatan outing kelompok di kawasan pinus Tahura Juanda, Bandung. |
Fasilitas pendukung seperti aula terbuka, camping ground, area parkir luas, serta jalur trekking yang aman telah disiapkan untuk menunjang kelancaran acara. Kegiatan seperti outbound, fun games, serta jelajah alam telah difasilitasi oleh tim pemandu profesional yang bekerja sama dengan pihak pengelola Tahura.
Selain untuk kegiatan perusahaan, berbagai komunitas pelajar, mahasiswa, hingga lembaga pemerintahan juga telah memanfaatkan kawasan ini untuk pelatihan dan pelestarian lingkungan.
Konservasi dan Edukasi Tetap Jadi Prioritas
Walaupun dijadikan lokasi event, upaya konservasi tetap diutamakan. Pengunjung yang melakukan kegiatan gathering atau outing diwajibkan mengikuti aturan pelestarian lingkungan, termasuk pengelolaan sampah dan batasan penggunaan alat berat atau pengeras suara.
Sebagai taman hutan konservasi terbesar di Bandung Raya, Tahura Juanda tidak hanya memberikan pengalaman rekreasi, tetapi juga memfasilitasi edukasi tentang ekosistem hutan, sejarah, dan lingkungan hidup. Gua Belanda, Gua Jepang, dan Curug Omas tetap menjadi daya tarik wisata edukatif utama.
Akses Dipermudah dan Fasilitas Ditingkatkan
Akses ke lokasi terus dipermudah melalui peningkatan infrastruktur jalan dan transportasi. Jalur Dago Pakar telah dilengkapi penunjuk arah yang lebih jelas, sementara moda transportasi umum dan ojek online tetap tersedia hingga ke pintu gerbang utama.
Pada semester pertama 2025, lebih dari 120.000 pengunjung telah tercatat memasuki Tahura Juanda, dengan tren peningkatan kunjungan oleh kelompok outing dan gathering sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
 |
| Gua Jepang |
“Sejak awal tahun ini, permintaan untuk penggunaan Tahura sebagai lokasi gathering meningkat cukup signifikan, terutama dari instansi pemerintah dan perusahaan swasta,” ujar Yudi Prasetya, selaku Koordinator Lapangan dan Pengelola Tahura Juanda, saat diwawancarai Jumat (4/7).
Menurutnya, dalam satu bulan rata-rata 8 hingga 12 event outing telah difasilitasi oleh tim Tahura, mulai dari kegiatan team building, pelatihan lapangan, hingga pelestarian lingkungan.
"Kami sediakan fasilitas seperti aula terbuka, camping ground, area outbond, dan jalur trekking yang aman. Tim pendamping dari kami juga bisa disiapkan untuk membantu kegiatan," jelas Yudi.
 |
| Hiking melewati jalur hutan yang alami |
Selain memperhatikan kenyamanan, pengelola Tahura tetap menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam selama pelaksanaan acara. “Setiap kegiatan outing diwajibkan mengikuti SOP konservasi yang sudah kami tetapkan, termasuk manajemen sampah dan penggunaan alat di area hutan,” tambahnya.
Dengan kondisi alam yang tetap terjaga dan fasilitas yang terus diperbarui, Taman Hutan Rakyat Bandung diyakini akan terus menjadi lokasi favorit untuk wisata, edukasi, dan kegiatan kebersamaan hingga penghujung 2025.
***(RED)***
0 Komentar