Aktual

Siloka Singkong : Sampeu dalam Budaya Sunda dan Khasiatnya untuk Kesehatan

Novis atau BABEH Budayawan Sunda
 Cimahi Aktual – Di tengah maraknya makanan modern, ubi jalar atau dalam bahasa Sunda dikenal sebagai sampeu, kembali mencuri perhatian masyarakat. Tak hanya lezat, sampeu juga sarat makna budaya dan manfaat kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Novis, tokoh masyarakat Cimahi yang akrab disapa Babeh, saat ditemui di sela-sela kegiatan komunitas kuliner lokal, Rabu (24/7/2025).

Siloka Sampeu: Bukan Sekadar Umbi

Menurut Babeh, dalam filosofi Sunda, sampeu menyimpan nilai-nilai kehidupan yang dalam.

“Sampeu itu akar kuatnya dalam tanah, tumbuhnya sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Itu jadi gambaran orang Sunda, hidup sederhana tapi berguna,” ujar Babeh yang dikenal luas sebagai penggiat pelestarian budaya Sunda di Cimahi.

Siloka atau filosofi ini merefleksikan karakter masyarakat Sunda yang ulet, bersahaja, dan menghargai hasil bumi.

Manfaat Kesehatan Singkong yang Jarang Diketahui

Babeh juga menekankan pentingnya sampeu sebagai pangan lokal yang sehat dan bergizi tinggi. Berikut beberapa manfaat ubi jalar yang didukung oleh para ahli gizi:

✅ Kaya Antioksidan

Mengandung beta-karoten yang membantu menangkal radikal bebas dan menjaga kesehatan mata.

✅ Sumber Serat Alami

Baik untuk pencernaan dan mencegah sembelit.

✅ Rendah Gula, Cocok untuk Diabetes

Indeks glikemik yang rendah membuat sampeu menjadi pilihan aman bagi penderita diabetes.

✅ Mengandung Vitamin A, C, dan E

Meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kulit tetap sehat.

✅ Meningkatkan Energi

Karbohidrat kompleks dalam sampeu membantu menjaga stamina tanpa lonjakan gula darah.

Singkong
Kuliner Tradisional hingga Inovasi Modern

Di Cimahi, sampeu sering diolah menjadi makanan tradisional seperti sampeu rebus, kolak, atau misro. Namun kini, kreativitas warga menghadirkan olahan modern seperti brownies sampeu, keripik sampeu organik, hingga donat sampeu yang ramah vegan.

“Potensi sampeu sangat luas, tinggal bagaimana kita mengemasnya. Kalau dimodernisasi tanpa menghilangkan jati dirinya, itu bisa jadi potensi ekonomi lokal,” jelas Babeh.

Ajakan Cinta Produk Lokal

Melalui kampanye “Balik ka Sampeu” yang diinisiasinya, Babeh mengajak masyarakat untuk kembali mencintai pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada makanan impor.

“Kita punya sampeu, punya siloka, punya cerita. Masa kalah sama kentang dari luar negeri?” pungkasnya sembari tersenyum.

Narasumber : Novis

Editor             : Tim Redaksi

0 Komentar

Posting Komentar
Pasang Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close