![]() |
Komunitas Sastra, Koperasi Insan Sastra Indonesia |
Keunikan acara ini lahir dari gagasan Doddi Ahmad Fauji, sastrawan sekaligus Ketua KISI yang juga menjabat sebagai General Manager Penerbit Situs Seni Bandung. Ia menegaskan bahwa koperasi yang dipimpinnya hadir untuk mendukung para sastrawan dan seniman Indonesia, khususnya dalam pembiayaan kegiatan seni, budaya, teater, dan kesenian artistik lainnya.
“Koperasi KISI hadir untuk para sastrawan Indonesia, sebagai wadah dan penopang agar karya seni dan budaya dapat terus hidup dan berkembang,” ujar Doddi.
![]() |
Kang Doddi |
Salah satu sorotan utama datang dari orasi Prof. Yoyo C. Durachman, akademisi, seniman, sekaligus budayawan. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya konsistensi mental bagi seniman di era digital.
“Seniman harus mempunyai daya mental yang kuat, konsisten, dan berkelanjutan dalam menghadapi era digitalisasi yang masif,” ungkap Prof. Yoyo.
![]() |
Ki Sastro , Seniman dan Budayawan Kota Cimahi |
-
Ki Sastro – Bumi Adalah Kita, Kalabendu
-
Kang Dian (Dian Rusdi) – Tanah Budaya
-
Prof. Yoyo C. Durachman – Anugrah yang Terkoyak
-
Bunda Ziiban (Dra. Hj. Iis Suharti, MM.Pd.) – Jeritan Kata Hati Persada
-
Kang Wildan (Wildan Nurul Sani) – Dramtisasi Puisi Luka (Sutardji Calzoum Bachri)
-
Kang Doddi (Doddi Ahmad Fauji) – Kesaksian Wa Rendra, Aku Cinta Padamu 1
-
Nur Syifa Q – Askara
Acara pun ditutup dengan tausiah oleh Ustadz Benyamin, memberikan nuansa religius yang melengkapi kemeriahan sastra malam itu.
Dengan konsep yang memadukan seni, sastra, budaya, dan spiritualitas, “Bela Bumi Bela Bahasa” menjadi bukti nyata bahwa Cimahi memiliki energi kreatif yang mampu membawa komunitas sastra melompat ke masa depan.
Liputan Lapangan: Virgi Ali
Penulis: Virgi Ali
Editor: Ghaza
0 Komentar