|  | 
| Pantai Batu Hiu | 
Batu Hiu, Cimahi Aktual – Di balik debur ombak dan hembusan angin laut, tersimpan kisah haru yang terjadi di Pantai Batu Hiu. Tak hanya menjadi destinasi wisata dengan panorama indah, pantai yang berlokasi di Kecamatan Parigi, sekitar 22 kilometer dari Pangandaran ini juga menjadi tempat di mana hati-hati yang lelah menemukan ketenangan.
Nama Pantai Batu Hiu sendiri diambil dari sebuah batu karang besar yang bentuknya menyerupai ikan hiu. Menurut legenda setempat, batu tersebut dipercaya berasal dari seekor ikan hiu yang dilepaskan kembali ke laut atas perintah Nini Gede, istri dari Aki Gede, pemimpin kerajaan Mataram kala itu. Ikan yang dilepaskan tersebut kemudian berubah menjadi batu besar di tepi laut, dan hingga kini menjadi ikon wisata yang dikenal dengan sebutan “Batu Hiu”.
|  | 
| Bersama Di Pantai | 
Dalam salah satu sesi terapi, seorang peserta terlihat menangis pelan sebelum akhirnya berteriak lantang melepaskan beban yang selama ini ia pendam. Ia mengisahkan luka akibat pengkhianatan teman-temannya, rasa kecewa dan marah yang selama bertahun-tahun menjadi penyakit dalam hati. Namun di antara suara ombak, air mata itu berubah menjadi kelegaan.
|  | 
| Pantai Batu Hiu | 
Menurut Teh Prina Diassrida, CHt, hipnoterapis yang memimpin kegiatan tersebut, metode terapi langsung di alam terbuka seperti pantai sangat efektif untuk membantu pasien berdamai dengan diri sendiri.
“Pantai memberikan energi alami yang membantu proses penyembuhan. Pasien bisa lebih mudah merasakan kedamaian dan keikhlasan,” ujarnya.
Ditambahkan pula bahwa obat terbaik sebenarnya berasal dari dalam diri sendiri. Ketika seseorang mampu melepaskan beban dan menerima dirinya, maka kesembuhan sejati dapat dirasakan.
|  | 
| Pantai Batu Hiu | 
Pantai Batu Hiu pun bukan hanya tentang keindahan alam dan legenda yang melegenda, melainkan juga tentang perjalanan batin manusia yang mencari ketenangan di antara debur ombak. Di sinilah laut menjadi saksi bisu bagi mereka yang ingin menenangkan hati — dan mungkin, memulai babak baru kehidupan dengan jiwa yang lebih ringan.
Penulis: Lin Karlina
Editor  : Ghaza
 
0 Komentar