![]() |
TNI dan Perum Bulog |
Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman turut mendampingi Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin, serta Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto. Kehadiran mereka menandai pentingnya kolaborasi antara institusi militer dan lembaga pangan dalam menghadapi tantangan krisis pangan serta menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Tak hanya secara luring, kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh jajaran TNI Angkatan Darat di seluruh Indonesia, menunjukkan keseriusan dan keterlibatan aktif seluruh elemen TNI dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Menhan Tegaskan Peran Strategis Bulog
Dalam sambutannya, Menhan RI mengungkapkan bahwa sejarah berdirinya Bulog tidak bisa dilepaskan dari peran TNI AD. Didirikan pada masa Presiden Soeharto, Bulog menjadi tulang punggung distribusi bahan pangan di tengah krisis yang melanda.
“Bulog itu asal-usulnya dari TNI Angkatan Darat. Dibentuk untuk mengatasi kesulitan pangan nasional. Kini, peran Bulog harus lebih kuat dan proaktif dalam menjamin ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan,” tegas Menhan Sjafrie Sjamsoedin.
![]() |
TNI mendukung swasembada pangan nasional |
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa bantuan pangan yang disalurkan melalui program SPHP ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi pemerintah untuk bulan Juni dan Juli 2025, dengan sasaran sebanyak 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Bantuan ini digulirkan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat rentan. Penyaluran menyasar seluruh provinsi, termasuk Jawa Barat,” ujarnya.
Operasi Pasar: Harga Lebih Terjangkau
Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa untuk wilayah Jawa Barat, total bantuan beras SPHP yang telah disalurkan mencapai 3.460 ton. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap kenaikan harga beras yang kini tembus hingga Rp15.000 per kilogram di pasaran.
“Kami menggelar operasi pasar dengan harga SPHP Rp12.500 per kilogram. Ini langkah konkret agar masyarakat tetap bisa mengakses pangan pokok dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.
TNI-Bulog Bersinergi Jaga Stabilitas Nasional
Gerakan Pangan Murah SPHP di Makodam III/Siliwangi ini menjadi simbol kuat dari sinergi pemerintah dan militer dalam menjaga ketahanan pangan serta kestabilan ekonomi. Kegiatan ini tak hanya menyasar sisi distribusi, tetapi juga mengedukasi publik tentang pentingnya kolaborasi untuk mencapai swasembada pangan.
Diharapkan, langkah ini mampu menginspirasi daerah-daerah lain untuk melaksanakan program serupa, demi mewujudkan Indonesia yang mandiri dan tahan terhadap krisis pangan global.(Red)
0 Komentar