Aktual

Wajah Baru Stasiun Tua: Kudus Hidupkan Warisan Lewat Sentra Kuliner

Wajah Baru Stasiun Tua: Kudus Hidupkan Warisan Lewat Sentra Kuliner
Wajah Baru Stasiun Tua: Kudus Hidupkan Warisan Lewat Sentra Kuliner (Foto: Antara)


CimahiAktual.Com, Kudus - Eks Stasiun Kereta Api Wergu Kulon di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersiap menjalani takdir baru. Setelah bertahun-tahun terkesan mangkrak, bangunan bersejarah yang dibangun pada masa Hindia-Belanda tahun 1883 itu akan disulap menjadi sentra kuliner dan pusat UMKM.

Sebuah rencana dari Pemkab Kudus yang tak hanya pragmatis, tapi juga sarat nilai budaya.

Pemerhati sejarah sekaligus akademisi UMK, Hendy Hendro HS, menilai langkah ini bukan sekadar strategi ekonomi. Baginya, stasiun tua itu punya makna lebih dalam: simbol identitas kota.

"Jika direvitalisasi dengan tetap mengusung nilai sejarahnya, masyarakat bisa bangga sekaligus belajar dari warisan leluhurnya," ujarnya.

Ia pun mengusulkan agar disediakan narasi sejarah stasiun sebagai bagian dari area kuliner tersebut. Dengan begitu, pengunjung tak hanya pulang kenyang, tapi juga pulang dengan pengetahuan.

“Kuliner dan edukasi bisa berjalan berdampingan,” tambah Hendy.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menyebut Pemkab siap menyewa lahan seluas 6.000 meter persegi milik PT KAI. Rencananya, akan dialokasikan sebagai kawasan produktif yang bersih dan tertata, menggantikan kesan terbengkalai yang ada sejak pasar dipindah dari sana pada 2017.

Harga sewa komersial mencapai Rp3,7 miliar untuk lima tahun, namun pihak pemerintah berpeluang mendapatkan potongan harga. Sebuah investasi besar yang diharapkan sebanding dengan manfaat ekonomi dan budaya yang dihasilkan.

Hendy juga mengingatkan pentingnya menjaga keaslian arsitektur bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 2005.

“Bangunan ini bukan hanya batu dan kayu tua, tapi pelajaran hidup tentang siapa kita dan dari mana kita berasal.”

Tak hanya stasiun, Kabupaten Kudus punya deretan situs heritage lain: Kawasan Menara, Rumah Kapal, Rumah Kembar Nitisemito, hingga sentra industri jenang di Kaliputu. Semua menunggu diberi napas baru dalam balutan kreativitas dan pelestarian.

Transformasi eks stasiun menjadi sentra kuliner adalah awal. Awal dari cara baru merayakan sejarah, bukan dengan diam, tapi dengan hidupkan kembali. Di antara aroma rempah dan hiruk-pikuk pengunjung, sejarah akan bicara dengan caranya sendiri. *

0 Komentar

Posting Komentar
Pasang Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close