![]() |
| Komunitas Balik Heula Ka Cimahi Chapter Disabilitas , Auditorium Unjani Cimahi, (7/12/2025). |
Cimahi, Cimahi Aktual – Kota Cimahi kembali memperlihatkan wajah humanis dan inklusifnya melalui gelaran Hepi Fest 2025, sebuah perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang menempatkan talenta penyandang disabilitas sebagai bintang utama panggung. Digelar pada Minggu (7/12/2025) di Auditorium Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, acara ini menghadirkan suasana yang hangat, meriah, dan penuh apresiasi.
Kolaborasi lintas lembaga—mulai dari Hepi Plus, Sentra Abiyoso Kemensos RI, HIPMI, Masteci, Unjani, Sekolah Rakyat, hingga Pemerintah Kota Cimahi—menjadi bukti nyata bahwa Cimahi bergerak serius menuju kota yang semakin ramah bagi semua warganya. Dengan mengusung tema “Konser Kesetaraan”, Hepi Fest 2025 menjelma menjadi panggung ekspresi, ruang inklusi, sekaligus momentum bagi masyarakat untuk melihat kekuatan kreativitas tanpa batas.
Tari Kreasi BHKC Chapter Disabilitas: Energi Positif yang Menular
Sorotan utama datang dari penampilan Komunitas Balik Heula Ka Cimahi (BHKC) Chapter Disabilitas, yang membawakan Tari Kreasi penuh ceria. Lima penari berbakat—Khalista Dwinovaprianto,
Roro Anetyawuri Sundari, Arabella Eshal Xenia,
Raki Fajar Ariasatya,
Vitia Dwirahma—menampilkan kekompakan yang membuat penonton terpukau.
Meskipun satu penari, Khaerunnisa Azzahra Putri Agung, tidak dapat ikut serta karena kondisi belum bisa diikut sertakan, semangat para penari tidak surut sedikit pun. Mereka menari dengan hati yang penuh kebahagiaan, menghadirkan energi positif yang membuat auditorium bergemuruh oleh tepuk tangan.
Pantomim SLB Prima Bhakti Mulia: Ketika Diam Menjadi Bahasa yang Paling Nyaring
![]() |
| SLB Prima Bhakti Mulia Cimahi , Kota Cimahi (7/12/2025). |
Tak kalah menyentuh, penampilan pantomim dari siswa SLB Prima Bhakti Mulia Cimahi memberikan kesan mendalam bagi para penonton. Dibimbing oleh Kepala Sekolah Karina Prima Dhita, S.IP., M.Pd., serta guru pendamping Sucia Anditya, S.Pd., penampilan mereka merupakan hasil dari kerja sama erat antara guru, orang tua, dan peserta didik.
![]() |
| Rani Anggraeni, Sucia Anditya, Karina Prima Dhita, Cimahi Tengah, Unjani (7/12/2025). |
Salah satu siswa tuna rungu, M. Falen, tampil memukau dengan ekspresi dan gestur yang kuat. Tanpa sepatah kata pun, ia mampu menceritakan kisah penuh emosi, mengajak penonton merasakan pesan yang disampaikannya dengan hati. Tak sedikit yang terlihat menyeka air mata, tersentuh oleh kekuatan komunikasi tanpa suara tersebut.
Cimahi Melangkah Pasti Menuju Kota Inklusif
Hepi Fest 2025 bukan sekadar pertunjukan seni; ia adalah wujud nyata perjalanan Cimahi menuju kota inklusif. Ruang-ruang kreatif seperti ini menjadi bukti bahwa perbedaan bukanlah hambatan, melainkan warna yang memperkaya masyarakat.
Melalui kolaborasi pemerintah, komunitas seni, dunia pendidikan, hingga keluarga, Cimahi terus menapaki jalan menuju kesetaraan. Tema “Konser Kesetaraan” bukan hanya slogan—ia hidup dalam setiap gerakan tari, setiap ekspresi pantomim, dan setiap senyuman yang hadir sepanjang acara.
Hepi Fest 2025 mengingatkan kita bahwa setiap manusia, dengan segala keunikannya, punya panggung untuk bersinar. Dan Cimahi, dengan bangga, terus membuka panggung itu selebar-lebarnya.
Reportase : Virgi Ali
Jurnalis : Virgi Ali
Editor : Ghaza



0 Komentar