|  | 
| Talk Show bertema “Memahami Dinamika Siblings Antara Cinta dan Tanggung Jawab Mendampingi Anak-anak Down Syndrome | 
Bandung, Cimahi Aktual – Sebuah kegiatan inspiratif digelar oleh Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Jawa Barat melalui Pusat Informasi dan Kegiatan (PIK) POTADS Jabar pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Acara yang berlangsung di Aula Gedung Graha Wiska Praniti, Jalan Turangga No. 7 Bandung ini menghadirkan Talk Show bertema “Memahami Dinamika Siblings Antara Cinta dan Tanggung Jawab Mendampingi Anak-anak Down Syndrome”, serta menampilkan pentas seni dan expo hasil karya anak-anak Down Syndrome (ADS).
Kegiatan ini dibuka dengan penuh semangat melalui sambutan dari Ketua PIK POTADS Jawa Barat, Ibu Mira Widiastuti, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bapak Dedi Mulyadi. Dalam suasana hangat, peserta diajak menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyaksikan penayangan video kegiatan anak-anak ADS, hingga menikmati beragam penampilan seni seperti Tari Tokecang, Djembe, Kecak, Ondel-Ondel, dan Angklung.
Talk show dipandu oleh Bapak Iman sebagai moderator, dengan menghadirkan narasumber Ibu Teti, Ibu Risna, dan Mas Teguh yang berbagi pengalaman nyata tentang bagaimana peran saudara kandung (sibling) dalam mendampingi anak-anak dengan Down Syndrome.
Dalam pemaparannya, Ibu Teti menekankan bahwa penerimaan akan membawa kebahagiaan, sedangkan Ibu Risna membagikan kisah tentang pentingnya mengenalkan anak Down Syndrome kepada calon pasangan serta menjaga keselamatannya.
Sementara itu, Mas Teguh, yang memiliki adik dengan Down Syndrome berusia remaja, menceritakan tantangan lingkungan sekitar yang belum sepenuhnya menerima keberadaan adiknya.
|  | 
| Penampilan Angklung | 
Berbagai pertanyaan dari peserta turut mewarnai sesi diskusi, mulai dari bagaimana menghadapi masa pubertas anak Down Syndrome, cara mengarahkan perilaku, hingga strategi melibatkan saudara kandung dalam proses tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.
Ibu Teti menjelaskan bahwa anak di bawah dua tahun umumnya rentan terhadap gangguan kesehatan seperti kebocoran jantung, namun tidak semuanya mengalami hal tersebut. Sedangkan Bu Ani, seorang terapis, menambahkan bahwa perilaku emosional anak Down Syndrome sering kali disebabkan oleh kebutuhan sensori yang belum terpenuhi.
Suasana semakin meriah dengan hadirnya berbagai door prize menarik, penampilan seni dari berbagai daerah seperti Lampung dan Jawa Barat, hingga sesi foto bersama seluruh panitia dan peserta di akhir acara.
Melalui kegiatan ini, POTADS Jawa Barat berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dukungan keluarga, khususnya saudara kandung, dalam membangun lingkungan inklusif bagi anak-anak dengan Down Syndrome.(Red)
 
0 Komentar