![]() |
Seniman Visual Cimahi Sony Sanjaya berkolaborasi dengan Ricky Zazuli |
Langkah berani ini dihadirkan dalam rangka menyambut Hari Batik Dunia, dan menjadikan seni batik tidak lagi terpaku pada kain, melainkan bergerak ke medium yang lebih modern dan dinamis.
Dalam karya tersebut, sentuhan khas batik Cimahi ditampilkan melalui perpaduan motif singkong, bambu, dan unsur militer — tiga elemen yang merepresentasikan akar budaya, alam, dan identitas kuat Kota Cimahi sebagai kota militer sekaligus kota kreatif.
“Kolaborasi ini bukan hanya tentang seni rupa, tetapi tentang bagaimana warisan batik bisa hidup di media yang tidak biasa dan menyatu dengan dunia modern,” tutur Kang Sony, salah satu pelukis, saat ditemui di lokasi.
![]() |
UMKM Kota Cimahi |
Apresiasi tinggi pun diberikan oleh Sekretaris DPRD Kota Cimahi, H. Totong Solehudin, S.Sos., M.Si., yang menilai karya ini sebagai bentuk pelestarian budaya yang kreatif, inovatif, dan “out of the box”.
“Inovasi ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa dikemas dengan cara baru, tanpa kehilangan makna aslinya,” ujarnya.
Acara tersebut juga menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Batik Dunia di Cimahi, yang turut diramaikan oleh berbagai pelaku UMKM dan komunitas lokal. Beberapa di antaranya adalah:
-
Astrowi Infus Water – Devi Komalasari (Cibabat)
-
Moika Food – Sugiharti Sasmita (Cibabat)
-
Saung Cipas – Azhar Suparna (Cipageran Asri)
-
Coffee Bara – Iman Firmansyah (Citeureup)
![]() |
PMI Kota Cimahi |
Melalui “Motif Batik Bermesin”, semangat pelestarian budaya lokal dikemas secara modern, memperlihatkan bahwa batik bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sumber inspirasi yang terus bergerak seiring perkembangan zaman.
Liputan Lapangan: Virgi Ali
Penulis: Virgi Ali
Editor: Ghaza
0 Komentar