Aktual

Keindahan Visual Para Pelukis Cimahi

Cus Kusumah (26/10/2025).

 Cimahi, Cimahi Aktual – Suasana seni dan kreativitas kembali menghidupkan Kota Cimahi melalui penyelenggaraan CIMA ART 2025, sebuah festival seni rupa, media baru, dan seni pertunjukan berskala kota yang digelar di Cimahi Mall, Jl. Gandawijaya, Cimahi Tengah.

Acara ini resmi dibuka pada Sabtu (25/10/2025) dan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025, diprakarsai oleh Komunitas Penggerak Seni Rupa Cimahi.

Dengan mengusung tema “Mengukir Kreativitas, Membangun Produktivitas Berkelanjutan,” festival ini dirancang sebagai ruang ekspresi terbuka bagi para seniman, pelajar, komunitas kreatif, hingga masyarakat umum.
Melalui kegiatan ini, Cimahi diharapkan semakin dikenal sebagai kota kreatif yang mendukung tumbuhnya ekosistem seni dan ekonomi kreatif berkelanjutan.


Karya Cus Kusumah: Pergulatan Batin dalam Sapuan Warna

Pada hari kedua penyelenggaraan (26/10/2025), pengunjung dibuat terpukau oleh karya lukis bergaya neo klasik-surealis dari seniman asal Cipageran, Cus Kusumah.
Melalui goresan kuasnya, kisah tentang kehidupan, tekanan, dan harapan manusia dihadirkan dengan emosi yang kuat.

“Setiap goresan kuas adalah perjalanan batin. Saya ingin penikmat lukisan merasakan tekanan, perjuangan, dan harapan dalam setiap warna,”
— ujar Cus Kusumah, saat ditemui di arena pameran CIMA ART 2025 Cimahi.

Karya Cus menghadirkan perpaduan proporsi klasik dan imajinasi surealis yang indah secara visual namun sarat makna filosofis.
Tema “beban hidup” yang diangkatnya menjadi refleksi mendalam tentang perjuangan manusia, sekaligus menegaskan eksistensinya sebagai salah satu pelukis dengan karakter kuat di Jawa Barat dan nasional.


Eksperimen Mix Media: Diah Rachmawati Ubah Limbah Jadi Karya Bernilai

Diah Rachmawati (26/10/2025).

Masih dari Cipageran, seniman muda Diah Rachmawati juga menarik perhatian publik lewat karya bertajuk “Kota Tebing.”

Dengan pendekatan mix media dan teknik lukisan tiga dimensi, Lia mengubah barang-barang tak terpakai menjadi karya seni bernilai ekonomi tinggi.

Karya tersebut menggambarkan peradaban masa lampau dengan sistem kota berundak, di mana teknologi kuno, alam, dan arsitektur berpadu dalam satu harmoni visual.

“Setiap bahan bekas punya cerita. Saya mencoba memberi kehidupan baru pada benda yang dianggap tidak berguna, lalu menenunnya dalam ruang imajinasi,”
— ungkap Diah Rachmawati, saat ditemui di pameran CIMA ART 2025 Cimahi.

Melalui karyanya, pesan tentang keberlanjutan, transformasi, dan kesadaran lingkungan berhasil disampaikan secara visual dan emosional.
Eksperimennya menunjukkan bahwa limbah dapat diubah menjadi karya seni bernilai estetika dan ekonomi tinggi, memperkuat peran Cimahi dalam gerakan seni berkelanjutan.


Cimahi Didorong Jadi Pusat Seni dan Kreativitas Jawa Barat

Melalui CIMA ART 2025, para seniman Cimahi menegaskan bahwa potensi lokal memiliki daya saing tinggi di tingkat provinsi maupun nasional.
Karya-karya yang dipamerkan tidak hanya menonjol secara visual, tetapi juga menghadirkan pesan sosial dan spiritual yang kuat.

Festival ini menjadi bukti bahwa Cimahi bukan sekadar kota industri, melainkan juga kota seni yang hidup, kreatif, dan inspiratif.
Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, Cimahi siap menjadi salah satu pusat kebudayaan dan ekonomi kreatif di Jawa Barat.


Liputan Lapangan : Virgi Ali
Penulis : Virgi Ali
Editor : Ghaza

0 Komentar

Iklan Banner

Pasang Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close