![]() |
Ilustrasi |
Menurut para sejarawan, Djong Java bukan sekadar alat transportasi laut, melainkan juga simbol kebesaran pelaut Nusantara dalam perdagangan internasional. Kapal ini mampu menyaingi bahkan melampaui teknologi kapal bangsa Eropa pada masanya.
Ukuran Raksasa Kapal Djong
Sejumlah catatan sejarah menyebutkan bahwa kapal Djong Jawa bisa mencapai panjang 50 meter lebih dengan kapasitas muatan hingga ratusan ton. Hal ini menjadikannya kapal dagang raksasa yang mampu membawa rempah-rempah, hasil bumi, hingga pasukan dalam jumlah besar.
![]() |
Jung Java |
Peran Penting dalam Jalur Perdagangan Dunia
Kapal Djong Java memainkan peran besar dalam perdagangan rempah-rempah, terutama antara Nusantara, Tiongkok, India, hingga Timur Tengah. Keberadaan kapal ini turut menjadikan pelabuhan-pelabuhan Jawa seperti Tuban, Gresik, dan Demak berkembang pesat sebagai pusat perdagangan internasional.
Sejarawan Eropa pun mencatat kekagumannya terhadap kapal Djong. Catatan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok hingga penjelajah Portugis menggambarkan kapal Djong sebagai armada laut yang perkasa, tangguh, dan tak tertandingi di perairan Asia.
Warisan Budaya Maritim Nusantara
Hingga kini, kapal Djong Jawa diakui sebagai warisan budaya maritim Indonesia. Replika dan penelitian terus dilakukan untuk melestarikan jejak kejayaan pelaut Nusantara.
![]() |
Kang Ynor |
"Kapal Djong adalah bukti bahwa nenek moyang kita sudah menguasai teknologi maritim jauh sebelum bangsa Eropa datang. Seharusnya ini menjadi kebanggaan sekaligus semangat untuk kembali bangkit sebagai bangsa bahari," ujarnya.
Dengan warisan berharga ini, Kapal Laut Djong Java tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga pengingat akan identitas maritim bangsa Indonesia yang agung dan mendunia.
Penulis : Ghaza
0 Komentar