Anugerah Kebudayaan Kota Cimahi 2025: Kolaborasi Panitia Jadi Kunci Sukses Perhelatan Budaya

Teh Nina, DKKC, Anugerah Kebudayaan Kota Cimahi (28/11/2025).

Cimahi, Cimahi Aktual — Anugerah Kebudayaan Kota Cimahi 2025 yang digelar di Alam Wisata Cimahi pada Jumat (28/11/2025) bukan sekadar rangkaian panggung seni, melainkan perayaan besar atas kerja kolektif masyarakat budaya Cimahi. Di balik gemerlap lampu dan tepuk tangan penonton, ada semangat gotong royong yang menggerakkan seluruh proses penyelenggaraan acara.

Persiapan panggung, kurasi pertunjukan, pengaturan teknis, hingga alur acara ditata dengan presisi oleh tim panitia gabungan dari Disbudparpora Kota Cimahi, Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), Komunitas Sound System Cimahi (KSSC), serta berbagai komunitas dan seniman lokal. Semua elemen ini bersatu, bekerja dalam irama yang sama: menghadirkan ruang apresiasi budaya yang benar-benar hidup dan bermakna.

Teh Asri, DKKC, Cipageran, Cimahi Utara (28/11/2025).

Asri Mulyani, salah satu perwakilan panitia, menegaskan bahwa kunci berhasilnya acara ini bukan hanya pada profesionalitas teknis, tapi juga pada rasa memiliki terhadap budaya Cimahi.

“Kami bekerja bukan hanya untuk menyukseskan acara. Ini tentang menjaga napas budaya Cimahi tetap menyala. Semua unsur panitia, komunitas, dan seniman saling menopang agar Anugerah Kebudayaan menjadi ruang apresiasi yang mendorong tumbuhnya wisata budaya kota,” ujar Asri.

Bang Attha, Alam Wisata Cimahi, Kota Cimahi (28/11/2025).

Ia juga melihat antusiasme masyarakat sebagai sinyal kuat bahwa acara berbasis budaya memiliki masa depan yang cerah di Cimahi.

“Energi para seniman, sambutan hangat penonton—semuanya menunjukkan bahwa Cimahi semakin siap menjadi kota budaya. Kami yakin Anugerah Kebudayaan akan terus menjadi ikon yang menguatkan jati diri kota,” tambahnya.

Kang Agil dan Kang Awa, Dewan Kebudayaan Kota Cimahi , Awc, Cimahi Utara (28/11/2025).

Anugerah Kebudayaan 2025 tidak hanya memberikan penghargaan kepada seniman dan pelaku budaya. Ia menjadi bukti nyata bahwa ketika panitia, komunitas, dan masyarakat bergerak bersama, sebuah acara bukan hanya terlaksana—tetapi mampu memberi dampak yang memperkuat karakter kota.