Aktual

Melihat, Merasa, Memahami: Belajar Empati Lewat Lukisan dan Kriya

Siswa Wiyata Bakti Cimahi, Belajar Ilmu Empati Di Ruang Seni Cima Art (28/10/2025)

 Cimahi, Cimahi Aktual – Suasana Cimahi Mall mendadak berubah menjadi lebih hidup dan penuh warna sejak dibukanya CIMA ART 2025, sebuah festival seni rupa, media baru, dan seni pertunjukan berskala kota yang resmi digelar di Jl. Gandawijaya, Cimahi Tengah.

Gelaran yang berlangsung hingga 31 Oktober 2025 ini diinisiasi oleh Komunitas Penggerak Seni Rupa Cimahi dengan mengusung tema “Mengukir Kreativitas, Membangun Produktivitas Berkelanjutan.”

Sintia Lestari dan Siti Komalasari, Guru dan Kepala Sekolah SMP Wiyata Bakti Cimahi (28/10/2025).

Ruang Ekspresi Terbuka untuk Semua Kalangan

CIMA ART 2025 dirancang sebagai wadah terbuka bagi seniman, pelajar, komunitas kreatif, hingga masyarakat umum untuk berinteraksi dan berbagi inspirasi melalui karya.
Beragam medium seni seperti lukisan, instalasi media baru, hingga pertunjukan artistik berpadu dalam satu ruang, menciptakan pengalaman visual dan emosional yang segar serta menggugah.

Seni Sebagai Ruang Belajar dan Empati

Menariknya, pada 28 Oktober 2025, festival ini mendapat kunjungan istimewa dari SMP Wiyata Bakti Cimahi.
Puluhan pelajar tampak antusias membawa buku dan pensil, mencatat detail warna, goresan, serta makna dari setiap karya yang dipamerkan.
Mereka tidak sekadar menikmati pameran, tetapi juga belajar langsung dari para seniman tentang proses kreatif di balik sebuah karya.

Kepala Sekolah Siti Komalasari, S.Pd., M.M., menegaskan pentingnya pembelajaran kontekstual.

“Belajar bisa di mana saja. CIMA ART 2025 adalah tempat belajar yang menyenangkan dan inspiratif. Kami ingin siswa kami belajar langsung dari lingkungan kreatif seperti ini agar mereka dapat mengembangkan bakatnya di bidang Seni Budaya, khususnya Seni Rupa,” ujarnya.

Kang Hamdan, Pelukis Kota Cimahi (28/10/2025).

Sementara itu, guru seni Sintia Lestari, S.Pd., menambahkan bahwa belajar seni juga berarti belajar empati.

“Cerdas dan pintar belum sempurna tanpa empati. Melalui seni, anak-anak belajar memahami perasaan dan nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Karya Realisme dan Feminisme dari Kang Dani

Salah satu karya yang menarik perhatian datang dari pelukis asal Cimahi, Hamdani, S.Pd., atau akrab disapa Kang Dani.
Dengan gaya realis-ekspresif yang kuat, ia menampilkan lukisan bertema Feminisme, menggambarkan kecantikan dan keanggunan perempuan dari sisi lembut namun tegas.
Dominasi warna terang dalam figur perempuan berbaju putih melambangkan ketulusan dan kekuatan batin yang tenang — sebuah refleksi keindahan dan keteguhan jiwa perempuan masa kini.

Dukungan Masyarakat dan Semangat Berkesenian Cimahi

Salah satu pengunjung, Mamah Baim, orang tua dari Inara Shaleha (SDN Baros Mandiri), turut mengungkapkan apresiasinya.

“Acara ini diharapkan menjadi wadah berkelanjutan bagi pertumbuhan ekosistem seni di Cimahi dan sekitarnya. Kami bisa merasakan semangat kreativitas Cimahi yang terus hidup — melihat, merasa, memahami, dan belajar empati melalui karya,” tuturnya.

Inara dan Mamah Baim (28/10/2025).

Melalui CIMA ART 2025, Cimahi kembali menegaskan identitasnya sebagai kota kreatif yang hidup dari semangat warganya.

Seni tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sarana pembelajaran, empati, dan pengikat sosial antar generasi.


Liputan Lapangan: Virgi Ali
Penulis: Virgi Ali
Editor: Ghaza

0 Komentar

Iklan Banner

Pasang Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close