![]() |
| Siloka Band |
Mengusung konsep eksperimental dan lintas genre, pertunjukan ini menjadi wadah bagi musisi muda untuk mengekspresikan kreativitas melalui karya-karya yang menghadirkan suara unik dan sarat makna. Musik yang ditampilkan memadukan unsur elektronik, instrumen tradisional, serta teknik komposisi modern, menghadirkan pengalaman berbeda dari panggung musik arus utama.
![]() |
| Cyber Etnik |
“Acara ini diharapkan mampu memperluas cakrawala musikal masyarakat dan menjadi wadah bagi musisi yang ingin bereksperimen,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan panitia acara, Dewi Hera Wati, yang menekankan bahwa musik tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sarana refleksi.
“Kami ingin menyajikan karya musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah cara berpikir masyarakat tentang musik,” jelasnya.
Tampilkan Karya Eksperimental
![]() |
| Abah Yano, Gisna Rahayu , Desi Talianti, Ainun Fathia Rahman |
Sementara itu, Cyber Etnik Band mengeksplorasi aliran rock dalam format musik kontemporer. Dengan dua vokalis perempuan yang memiliki karakter berbeda, mereka menyajikan harmoni unik yang melebur menjadi musik kontemporer yang dinamis dan penuh kejutan.
Pop Sunda Jadi Penutup Meriah
Pada sesi kedua yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi (Disbudparpora) bersama Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), musisi pop Sunda Abah Yano membuka penampilan dengan berkolaborasi bersama tiga vokalis muda Kota Cimahi: Gisna Rahayu, Desi Talianti, dan Ainun Fathia Rahman.
Mereka tampil penuh energi dengan membawakan lagu-lagu pop Sunda yang memukau penonton.
Pekan Kebudayaan Daerah 2025 ini diharapkan menjadi agenda rutin yang memperkuat identitas budaya Kota Cimahi sekaligus memperkenalkan musik kontemporer sebagai bentuk inovasi dalam seni pertunjukan.
Liputan Lapangan: Virgi Ali
Penulis: Virgi Ali
Editor: Ghaza



0 Komentar