![]() |
Dok . Bank Indonesia |
Gubernur Perry menyampaikan keyakinan bahwa partisipasi pelaku usaha dan memperdalam kerja sama ekonomi Indonesia–Tiongkok akan terus meluas. "Langkah ini mencerminkan komitmen bersama memperkuat kolaborasi bilateral dan membangun ekosistem keuangan yang lebih terhubung, aman, dan inklusif. Ke depan, Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan PBoC dan pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi serta memperluas integrasi keuangan."
Sementara itu, Gubernur Pan menyampaikan bahwa sebagai dua negara berkembang besar di Asia, Tiongkok dan Indonesia memiliki tanggung jawab bersama dalam menghadapi dinamika global saat ini. Hubungan dagang dan investasi Tiongkok dan Indonesia telah dibangun dari fondasi kerjasama keuangan yang solid. Sehingga penguatan kerja sama ini menjadi sangat penting.
Komitmen penguatan LCT dengan Tiongkok ini juga sejalan dengan capaian LCT Indonesia dengan negara mitra lainnya. Pada periode Januari–Juli 2025, realisasi transaksi LCT Indonesia dengan negara lain juga terus menunjukkan perkembangan, yaitu Malaysia (ekivalen 2,03 miliar dolar AS), Thailand (ekivalen 644 juta dolar AS), Jepang (ekivalen 5,08 miliar dolar AS), Korea Selatan (ekivalen 85 juta dolar AS), dan Uni Emirat Arab (ekivalen 72 juta dolar AS).
![]() |
Bank Sentral Republik Indonesia |
Pelaksanaan inisiatif LCT dan QRIS antarnegara Indonesia–Tiongkok mencerminkan sinergi erat antara Bank Indonesia, PBoC, asosiasi sistem pembayaran, serta lembaga keuangan kedua negara. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi bilateral, tetapi juga mendukung terbentuknya ekosistem keuangan digital yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di kawasan.
Sumber : Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso Direktur Eksekutif , Bank Indonesia ,
Liputan Online : Virgi Ali
0 Komentar