Bandung,CIMAHIAKTUAL.COM — Kekhawatiran mendalam kembali disuarakan oleh masyarakat adat terkait nasib Kebun Binatang Bandung, yang selama ini dikenal sebagai salah satu identitas budaya dan pusat pengetahuan di Kota Kembang.
Dari sisi historis dan budaya, Kebun Binatang Bandung telah dijadikan sebagai ruang edukatif dan rekreatif yang membentuk pengetahuan anak-anak didik di Bandung dan Jawa Barat. Tak hanya pengenalan terhadap ilmu hayati, kebun binatang ini pun kerap digunakan sebagai pusat pelestarian dan pertunjukan budaya tradisional, seperti pencak silat, sisingaan, dan atraksi budaya lainnya.
Namun sangat disayangkan, saat ini keberadaan Kebun Binatang Bandung dilibatkan dalam sengketa hukum yang melibatkan pihak Pemerintah Kota Bandung dan pihak tertentu. Bahkan, isu berkembang bahwa area ini direncanakan akan dialihfungsikan menjadi kawasan komersial seperti hotel atau pusat perbelanjaan oleh oknum pengusaha.
Peringatan keras pun disampaikan oleh Duta Sawala (Kesekjenan) Masyarakat Adat atas nama para Olot se-Jawa Barat. Dalam pernyataannya, disampaikan bahwa:
![]() |
“Atraksi sisingaan di Kebun Binatang Bandung 2025” |
"Darma bakti para penjaga dan pengelola Kebun Binatang Bandung selama ini perlu dihargai. Jangan sampai keberadaan tempat ini dirampas oleh kepentingan komersial yang merusak warisan budaya dan pengetahuan antar generasi. Kepada pihak pengusaha, kami mengingatkan: hentikan kerakusan. Ada batas kesabaran budaya kami."
— Duta Sawala Masyarakat Adat Jabar
Masyarakat adat meminta agar fungsi dan status Kebun Binatang Bandung dipertahankan sebagai ruang publik yang edukatif dan kebudayaan, serta meminta Pemerintah Kota Bandung dan Pemprov Jawa Barat tidak tunduk pada kepentingan bisnis sesaat yang mengancam kelestarian identitas lokal.
Desakan ini dianggap penting demi menjamin bahwa anak-anak generasi mendatang masih dapat mengakses ruang belajar terbuka yang sarat nilai lokal, hayati, dan kultural. “Jangan tunggu sampai kemarahan budaya terjadi,” tutup pernyataan tersebut.
***(RED)***
0 Komentar