CimahiAktual.com – Musik Ragtime telah dikenang sebagai salah satu bentuk musik awal yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan musik modern. Genre ini mulai dikenal luas pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, khususnya di Amerika Serikat, dan telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia musik hingga masa kini.
Musik Ragtime dikenal melalui ritme sinkopasi yang khas serta harmoni yang dianggap kompleks namun memikat. Genre ini awalnya diciptakan untuk dimainkan di atas piano, dan karya-karya besar dari komposer legendaris seperti Scott Joplin—termasuk “Maple Leaf Rag” dan “The Entertainer”—masih sering diputar dan dijadikan rujukan hingga sekarang.
Oleh para sejarawan musik, Ragtime disebut telah memberikan pengaruh besar terhadap lahirnya musik jazz, yang kemudian dikenal melalui improvisasi dan ritme sinkopasi yang menjadi ciri khasnya. Tak hanya jazz, musik klasik pun diketahui telah dipengaruhi oleh Ragtime, sebagaimana yang tampak dari karya-karya komposer seperti Claude Debussy dan Erik Satie yang terinspirasi oleh pola ritme Ragtime.
 |
| Scott Joplin |
Dalam dunia film, musik Ragtime telah digunakan untuk membangun nuansa klasik dan nostalgik, seperti yang terlihat dalam film “The Sting” (1973) yang mempopulerkan kembali karya Scott Joplin, serta dalam film animasi dan film bisu seperti “The Artist” (2011). Melalui penggunaan ini, suasana yang unik dan khas dari era awal abad ke-20 berhasil dihadirkan kembali dalam dunia sinema modern.
Secara sosial, Ragtime diketahui memainkan peran penting dalam kehidupan urban masyarakat Amerika. Musik ini sering dimainkan di klub malam dan ruang-ruang hiburan, serta mencerminkan semangat masyarakat kota yang dinamis dan penuh energi. Oleh para ahli budaya, Ragtime dinilai telah menjadi fondasi dari perkembangan genre blues dan jazz, yang hingga kini masih menjadi bagian penting dari identitas musik perkotaan.
Dengan segala pengaruh yang ditinggalkannya, Ragtime dinilai sebagai genre yang tak hanya memperkaya ranah musik, tetapi juga membentuk lanskap budaya dan hiburan di berbagai belahan dunia.
Penulis: Virgi Ali
0 Komentar