Aktual

Gurusina, Jejak Leluhur yang Menyala di Jantung Flores

Gurusina, Jejak Leluhur yang Menyala di Jantung Flores
Gurusina, Jejak Leluhur yang Menyala di Jantung Flores (Foto: Antara)

CimahiAktual.Com, Laboan Bajo - Di lereng Gunung Inerie yang megah, berdiri Kampung Adat Gurusina sebuah penjaga waktu yang setia di lembah Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Bagi Frans Teguh, Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Gurusina bukan sekadar destinasi, tetapi warisan budaya tak ternilai yang memperkaya pariwisata di Pulau Flores dan Indonesia.

"Keindahan pariwisata tak hanya berasal dari panorama alam, tetapi juga dari napas budaya yang masih hidup," ujar Frans dalam kunjungannya ke desa tersebut.

Kampung Adat Gurusina dikenal sebagai permata budaya yang bertahan dalam modernitas. Sebanyak 32 rumah adat berdiri teguh masing-masing mewakili satu suku, menjadi simbol keberagaman yang hidup di tengah masyarakat Ngada. Desa ini tidak hanya mempertahankan warisan leluhur, tetapi juga menjadi laboratorium hidup pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Sebagai salah satu desa binaan BPOLBF, Gurusina telah aktif mengikuti berbagai program peningkatan kualitas destinasi. Tujuannya jelas: menjadikan masyarakat setempat sebagai pengelola utama, yang mampu mengangkat potensi budaya dan ekonomi lokal seperti kopi robusta, cengkeh, kakao, dan kemiri.

“Desa ini adalah cerminan kekayaan alam dan budaya Flores yang layak diperkenalkan ke dunia,” tambah Frans.

Namun, Gurusina bukan tanpa luka. Pada 13 Agustus 2018, api melahap 27 rumah adat dan menyisakan duka yang mendalam. Tapi seperti legenda-legenda yang hidup di tanah ini, Gurusina bangkit. Rumah-rumah adat dibangun kembali, menjadikan desa ini bukan hanya tempat yang indah, tapi juga simbol keteguhan dan harapan.

Kini, BPOLBF terus mendorong Gurusina tampil dalam berbagai forum dan kegiatan dari webinar series, fasilitasi infrastruktur, hingga bimbingan teknis semua diarahkan untuk memperkuat kapasitas pelaku wisata desa agar kelestarian adat sejalan dengan pengembangan ekonomi.

Desa Wisata Gurusina telah masuk dalam pola perjalanan Travel Pattern Desa Wisata Floratama bersama 29 desa lainnya. Dengan langkah pasti dan semangat kolaborasi, desa ini perlahan membentuk wajah baru pariwisata Indonesia: yang berakar kuat pada budaya, tetapi tumbuh menjulang ke masa depan. (BD20)

0 Komentar

Posting Komentar
Pasang Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close